Kamis, 04 Oktober 2012

Mesin wankel atau disebut juga mesin rotary adalah mesin pembakaran dalam yang digerakkan oleh tekanan yang dihasilkan oleh pembakaran diubah menjadi gerakan berputar pada rotor yang menggerakkan sumbu.
Mesin ini dikembangkan oleh insinyur Jerman Felix Wankel. Dia memulai penelitiannya pada awal tahun 1950an di NSU Motorenwerke AG (NSU) dan prototypenya yang bisa bekerja pada tahun 1957. NSU selanjutnya melisensikan konsepnya kepada beberapa perusahaan lain di seantero dunia untuk memperbaiki konsepnya.
Karena mesin wankel sangat kompak, ringan, mesin ini banyak digunakan pada berbagai kendaraan dan peralatan seperti pada mobil balap, pesawat terbang, go-kart, speed boat
 

Jumat, 06 April 2012

Jadwal Motogp 2012 secara resmi telah direvisi oleh Federasi Sepeda Motor Internasional (International Motorcycle Federation / FIM), setelah sebelumnya diumumkan bahwa perlombaan motogp akan dimulai pada tanggal 15 April 2012, kini FIM secara resmi telah memajukan jadwal perlombaan menjadi 8 april 2012 di doha, loasil qatar.
Balapan motogp Spanyol di Sirkuit Jerez pada 29 April 2012  telah positif  dikonfirmasi oleh FIM dimana sebelumnya Jerez terancam tidak dapat menggelar balapan karena terganjal kontrak baru.
Sirkut Sachsenring  di jerman juga telah dipastikan menggelar balapan motogp Jerman pada 8 Juli 2012 padahal  negosiasi kontrak balapan di Sachsenring belum sepenuhnya selesai.
Selain itu, Sirkuit Estoril, Portugal, serta Sirkuit Valencia, Spanyol  juga akan menjadi tempat ajang balap motor paling terkenal dunia tersebut. Akan tetapi sangat disayangkan Tim Suzuki Jepang tidak dapat mengikuti motogp musim 2012 karena masalah krisis keuangan. Suzuki berencana berlaga kembali pada Moto GP 2014 mendatang.
Dibawah ini adalah jadwal motogp 2012 yang paling baru dari FIM, silahkan disimak yah all:

 Apakah Nano Energizer Itu?

Nano Energizer adalah partikel ceramic nano yang sangat kecil, yang dikembangkan oleh Korea Nano Tech Institute. Partikel ceramic nano mampu merestorasi (memulihkan) bagian mesin yang aus karena gesekan (seperti seher/piston), sehingga kompressi menjadi normal kembali.

 Fungsi Nano Energizer

- Memulihkan Kondisi Mesin (Restore Engine)
- Menghaluskan Suara Mesin (Silent Engine)
- Memperpanjang Usia Mesin (Long Life Engine)
- Memperbaiki Kinerja Mesin (Peak Power Engine)
- Mengurangi BBM dgn Pembakaran yg lebih efektif diruang mesin (Increase Ratio)
- Menambah Tenaga hingga 60 % (Acceleration Engine)
- Meningkatkan Pelumasan Mesin (Lubrication)
- Mengurangi Asap Sisa Pembuangan (Low Emision)
- Melindungi Mesin (Protection Engine)
- Membuat Lapisan/Coating pada Dinding Mesin

 

Rabu, 14 Maret 2012

two stroke engine

A two-stroke engine is an internal combustion engine that completes the process cycle in one revolution of the crankshaft (an up stroke and a down stroke of the piston, compared to twice that number for a four-stroke engine). This is accomplished by using the end of the combustion stroke and the beginning of the compression stroke to perform simultaneously the intake and exhaust (or scavenging) functions. In this way, two-stroke engines often provide high specific power, at least in a narrow range of rotational speeds. The functions of some or all of the valves required by a four-stroke engine are usually served in a two-stroke engine by ports that are opened and closed by the motion of the piston(s), greatly reducing the number of moving parts. Gasoline (spark ignition) versions are particularly useful in lightweight (portable) applications, such as chainsaws, and the concept is also used in diesel compression ignition engines in large and weight insensitive applications, such as ships and locomotives.

The first commercial two-stroke engine involving in-cylinder compression is attributed to Scottish engineer Dugald Clerk, who in 1881 patented his design, his engine having a separate charging cylinder. The crankcase-scavenged engine, employing the area below the piston as a charging pump, is generally credited to Englishman Joseph Day.

Kamis, 08 Maret 2012

permesinan non konvensional

ABRASIVE JET MACHINING

Abrasive jet machining adalah sebuah proses pemesinan yang menggunakan bahan abrasive yang didorong oleh gas kecepatan tinggi atau air bertekanan tinggi untuk mengikis bahan dari benda kerja. Kegunaannya meliputi pemotongan bahan panas-sensitif, rapuh, tipis, atau keras. Khusus digunakan untuk memotong bentuk yang rumit atau bentuk bentuk tepi tertentu.

Abrasive jet machining (AJM), juga digunakan untuk pengerjaan bahan yang sangat keras atau bahan yang sulit untuk di proses menggunakan mesin metode konvensional.

Proses
Bahan dikikis oleh partikel abrasif halus, biasanya sekitar 0,001 di (0,025 mm) diameter, didorong oleh cairan kecepatan aliran tinggi, gas umum adalah udara atau inert gas . Tekanan untuk gas berkisar 25-130 psig (170-900 kPag) dan kecepatan bisa setinggi 300 m / s.

I. Ruang Lingkup dan Definisi Pengelasan
a. Definisi pengelasan menurut American Welding Society, 1989
Pengelasan adalah proses penyambungan logam atau non logamyang dilakukan dengan memanaskan material yang akan disambung hingga temperatur las yang dilakukan secara : dengan atau tanpa menggunakan tekanan (pressure),hanya dengan tekanan (pressure), atau dengan atau tanpa menggunakan logam pengisi (filler)

b. Definisi pengelasan menurut British Standards Institution, 1983
Pengelasan adalah proses penyambungan antara dua atau lebih material dalam keadaan plastis atau cair dengan menggunakan panas (heat) atau dengan tekanan (pressure) atau keduanya. Logam pengisi (filler metal) dengan temperatur lebur yang sama dengan titik lebur dari logam induk dapat atau tanpa digunakan dalam proses penyambungan tersebut.

Supercharger


Supercharger (juga dikenal dengan blower), adalah sebuah kompresor gas digunakan untuk memompa udara ke silinder mesin pembakaran dalam. Massa oksigen tambahan yang dipaksa masuk ke silinder membuat mesin membakar lebih banyak bahan bakar, dan meningkatkan efisiensi volumetrik mesin dan membuatnya lebih bertenaga. Sebuah supercharger ditenagai secara mekanik oleh tali- atau rantai-penarik dari crankshaft mesin.
Supercharger mirip dengan turbocharger, tetapi turbocharger ditenagai oleh arus gas keluaran mesin yang mendorong turbin. Supercharger dapat menyerap sebanyak sepertiga tenaga crankshaft mesin dan dalam banyak aplikasi kurang efisien daripada turbocharger. Dalam aplikasi di mana tenaga besar lebih penting dari pertimbangan lain, seperti dragster top fuel dan kendaraan digunakan dalam kompetisi tractor pull, supercharger sangat umum.